SEJARAH OLAHRAGA PETANQUE


Sejarah

Pada awal abad ke-6 SM orang Yunani Kuno  telah memainkan permainan melempar koin, batu datar, dan bola batu, disebut spheristics. Bangsa Romawi Kuno memodifikasi permainan dengan menambahkan target yang harus didekati sedekat mungkin. Variasi Romawi dibawa ke Provence oleh tentara Romawi dan pelaut. Sebuah makam Romawi di Florence menunjukkan orang bermain game ini, membungkuk untuk mengukur poin.
Dalam perkembangannya setelah itu masyarakat Roma, menggantikan bola batu  dengan bola kayu, dengan kuku untuk memberi mereka bobot yang lebih besar. Pada Abad Pertengahan Erasmus menyebut permainan itu sebagai globurum. Tetapi selanjutnya menjadi dikenal sebagai ‘boule,’ atau bola, dan itu dimainkan di seluruh Eropa. Raja Henry III dari Inggris melarang permainan itu dan menggantikannya dengan pemanah, dan di abad 14, Charles IV dan Charles V dari Perancis juga melarang olahraga untuk rakyat jelata. Namun dalam abad ke-17 adalah larangan tersebut dicabut.
Olahraga petanque di Indonesia  mulai dikenal dengan berdirinya Federasi Olahraga Petanque Indonesia atau FOPI pada 18 Maret 2011. Beberapa saat setelah didirikan, olahraga ini kemudian dipersiapkan untuk mengikuti SEA GAMES XXVI 2011 di Jakabaring, Sumatera Selatan, Indonesia pada November 2011. Sukses mengikuti SEA Games, Komite Olahraga Nasional Indonesia mengembangkan olahraga Petanque ke arah yang lebih luas, tidak hanya dipersiapkan untuk training para atlet, tetapi dikembangkan menjadi salah satu cabang olahraga nasional. 

Hasil gambar untuk gambar petanque

Meski tergolong olah raga baru di Indonesia, Petanque sebenarnya termasuk olah raga yang sudah punya nama. Di dunia, negara-negara yang kuat dan konsisten mengembangkan petanque adalah negara-negara yang pernah dijajah oleh Prancis, negara yang memang melahirkan cabang olah raga tersebut.

Tujuan Olahraga Petanque

            Olahraga mempunyai tujuan berbeda-beda untuk setiap orang yang memainkannya, ada yang melakukan olahraga untuk meningkatkan kesehatannya, meningkatkan kebugaran fisik, sebagai alat rekreasi, sampai untuk tujuan peningkatan prestasi olahraga. Tujuan-tujuan dari kegiatan olahraga yang dilakukan oleh  masyarakat telah diatur dan dituangkan dalam undang-undang Sisitem Keolahragaan Nasional No.3 Tahun 2005, yaitu terdapat 3 macam jenis olahraga sesuai dengan tujuan pelaksanaan aktifitas olahraga, yaitu olahraga rekreasi, olahraga pendidikan dan olahraga prestasi.
Setiap tujuan pelasanaan olahraga harus diatur sesuai kaidah-kaidah yang ada dalam ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan (sport science) sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik dan benar, tidak menimbulkan masalah-masalah yang sebaliknya dapat membahayakan pelakunya, seperti cidera olahraga, latihan yang berlebihan (over training), dan lain sebagainya.
Cabang olahraga Petanque  adalah salah satu cabang olahraga yang membutuhkan pendekatan dan keterlibatan teknik tinggi. Ini terlihat dari tujuan mekanika utama dari cabang ini dilihat dari kajian biomekanika olahraga adalah “mencapai ketepatan maksimal”. Artinya adalah atlet harus bisa menempatkan bola sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan, dengan cara melempar sesuai aturan yang ada.

Hasil gambar untuk gambar petanque

Ruang Lingkup


Organisasi tertinggi Petanque pun dibentuk, yaitu Federation Internasionale de Petanque et Jelu. Organisasi ini didirikan pada tahun 1958 di Merseille dan memiliki sekitar 600.000 anggota dari 52 negara. Sementara untuk kejuaraan dunianya, pertama kali diselenggarakan pada tahun 1959. Lalu yang paling terbaru diadakan di Faro (2000), Monako (2001), Grenoble (2002, 2004 dan 2006), Jenewa (2003), Brussels (2005) dan Pattaya (2007), yang ketika itu diikuti 52 tim dari 50 negara anggota. Sejarah panjang petanque ini menjadi menarik, karena menjadi bagian dari cerita berkembangnya negara-negara Eropa. Khususnya di negara-negara bekas jajahan Perancis.


Komentar